Konfigurasi Static Routing di Cisco

Static Routing ialah protokol jaringan yang berfungsi untuk melakukan perutean suatu jaringan yang berbeda secara manual oleh seorang administrator jaringan. Konfigurasi harus selalu di update secara manual jika terjadi perubahan topologi.

Static Routing memiliki kelebihan dan juga kekurangan seperti berikut.
  • Static Routing memiliki Administrative Distance  (AD) dengan default distance value 1, sehingga akan lebih di pilih dari pada Dynamic Routing.
  • Keamanan lebih baik, karena static route tidak di advertise dalam network.
  • Penggunaan Bandwidth lebih sedikit daripada Dynamic Routing, karena tidak melakukan pertukaran route.
  • Jalur yang di gunakan route static untuk mengirim data dapat di ketahui.
  • Lebih cocok untuk jaringan skala kecil yang tidak terjadi perubahan topologi secara signifikan.
  • Konfigurasi atau maintenance yang memakan waktu.
  • Tidak cocok untuk jaringan skala besar.

Topologi.

Berikut detail gambaran dan tabel topologi jaringan pada artikel static routing, terdapat 4 Router dan 4 Network yang berbeda dengan prefix /30.

NAMA ROUTER INTERFACE IP ADDRESS
ROUTER TANGERANG Se0/0/0 10.10.10.1
Fa0/0 40.40.40.2
ROUTER JAKARTA Se0/1/0 10.10.10.2
Fa0/0 20.20.20.1
ROUTER BEKASI Se0/0/0 30.30.30.1
Fa0/1 20.20.20.2
ROUTER BOGOR Se0/1/0 30.30.30.2
Fa0/1 40.40.40.1


Konfigurasi IP pada setiap Interface Router.


ROUTER TANGERANG.

  • Interface Se0/0/0 yang menuju ke "Router JAKARTA" Set IP 10.10.10.1 dengan Netmask 255.255.255.252.
  • Interface Fa0/0 yang menuju ke "Router BOGOR" Set IP 40.40.40.2 dengan Netmask 255.255.255.252.
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname TANGERANG
TANGERANG(config)#interface se0/0/0
TANGERANG(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.252
TANGERANG(config-if)#no shutdown
TANGERANG(config-if)#exit
TANGERANG(config)#interface fa0/0
TANGERANG(config-if)#ip address 40.40.40.2 255.255.255.252
TANGERANG(config-if)#no shutdown
TANGERANG(config-if)#exit
TANGERANG(config)#

ROUTER JAKARTA.

  • Interface Se0/1/0 yang menuju ke "Router TANGERANG" Set IP 10.10.10.2 dengan Netmask 255.255.255.252.
  • Interface Fa0/0 yang menuju ke "Router BEKASI" Set IP 20.20.20.1 dengan Netmask 255.255.255.252.
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname JAKARTA
JAKARTA(config)#interface se0/1/0
JAKARTA(config-if)#ip address 10.10.10.2 255.255.255.252
JAKARTA(config-if)#no shutdown
JAKARTA(config-if)#exit
JAKARTA(config)#interface fa0/0
JAKARTA(config-if)#ip address 20.20.20.1 255.255.255.252
JAKARTA(config-if)#no shutdown
JAKARTA(config-if)#exit
JAKARTA(config)#

ROUTER BEKASI.

  • Interface Fa0/1 yang menuju ke "Router JAKARTA" Set IP 20.20.20.2 dengan Netmask 255.255.255.252.
  • Interface Se0/0/0 yang menuju ke "Router BOGOR" Set IP 30.30.30.1 dengan Netmask 255.255.255.252.
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname BEKASI
BEKASI(config)#interface fa0/1
BEKASI(config-if)#ip address 20.20.20.2 255.255.255.252
BEKASI(config-if)#no shutdown
BEKASI(config-if)#exit
BEKASI(config)#interface se0/0/0
BEKASI(config-if)#ip address 30.30.30.1 255.255.255.252
BEKASI(config-if)#no shutdown
BEKASI(config-if)#exit
BEKASI(config)#

ROUTER BOGOR.

  • Interface Se0/1/0 yang menuju ke "Router BEKASI" Set IP 30.30.30.2 dengan Netmask 255.255.255.252.
  • Interface Fa0/1 yang menuju ke "Router TANGERANG" Set IP 40.40.40.1 dengan Netmask 255.255.255.252.
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line.  End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname BOGOR
BOGOR(config)#interface se0/1/0
BOGOR(config-if)#ip address 30.30.30.2 255.255.255.252
BOGOR(config-if)#no shutdown
BOGOR(config-if)#exit
BOGOR(config)#interface fa0/1
BOGOR(config-if)#ip address 40.40.40.1 255.255.255.252
BOGOR(config-if)#no shutdown
BOGOR(config-if)#exit
BOGOR(config)#

Ke-empat Router sudah di konfigurasikan IP. Gunakan command "show ip interface brief" untuk melihat atau pengecekkan konfigurasi IP Address.

Konfigurasi Static Routing.

Konfigurasi static routing pada router yang berbeda network. Jika terdapat router yang saling direct connected tidak perlu di konfigurasi static routing. Berikut command untuk static routing.
ip route (spasi) destination network (spasi) subnetmask (spasi) ip/interface next-hop

Router TANGERANG.

Pada Router TANGERANG konfigurasi static routing ke network 20.20.20.0/30 & 30.30.30.0/30 dengan next-hop melalui interface Se0/0/0 atau IP 10.10.10.2.

TANGERANG(config)#ip route 20.20.20.0 255.255.255.252 10.10.10.2

TANGERANG(config)#ip route 30.30.30.0 255.255.255.252 10.10.10.2


Router JAKARTA.

Pada Router JAKARTA konfigurasi static routing ke network 30.30.30.0/30 & 40.40.40.0/30 dengan next-hop melalui interface Fa0/0 atau IP 20.20.20.2.

JAKARTA(config)#ip route 30.30.30.0 255.255.255.252 20.20.20.2

JAKARTA(config)#ip route 40.40.40.0 255.255.255.252 20.20.20.2


Router BEKASI.

Router BEKASI konfigurasikan static routing ke network 40.40.40.0/30 & 10.10.10.0/30 dengan next-hop melalui interface Se0/0/0 atau IP 30.30.30.2.

BEKASI(config)#ip route 40.40.40.0 255.255.255.252 30.30.30.2

BEKASI(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.252 30.30.30.2


Router BOGOR.

Selanjutnya Router BOGOR konfigurasi static routing ke network 10.10.10.0/30 & 20.20.20.0/30 dengan next-hop melalui interface Fa0/1 atau IP 40.40.40.2.

BOGOR(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 40.40.40.2

BOGOR(config)#ip route 20.20.20.0 255.255.255.0 40.40.40.2


Konfigurasi Static Routing sudah di lakukan. Kemudian gunakan command "show ip route" untuk melihat atau men-cek konfigurasi static routing, di tandai dengan simbil (S).

Selanjutnya untuk pengetesan bisa melakukan "ping" dan di "traceroute" untuk melihat route yang di lewati untuk ke tujuan.


Default Routing (Tambahan Artikel).

Default Routing sebenarnya masuk ke tambahan static routing. Biasa di gunakan untuk routing ke internet publik. Pada tabel routing, default routing berada paling bawah dan menjadi last preferred.
ip route (spasi) 0.0.0.0 (spasi) 0.0.0.0 (spasi) ip/interface next-hop

Kita contohkan konfigurasi default routing pada Router BEKASI. Kemudian jika kita cek konfigurasi routing. default routing di tandai dengan simbil (S*).


--Sekian artikel ini di buat, jika terdapat kekurangan, saran atau hal yang kurang di mengerti. Bisa komentar di bawah. Terimakasih 😃--

Post a Comment for "Konfigurasi Static Routing di Cisco"